Kacer Hitam Polos/Kacer Hitam Putih


 

 
Burung Kacer
Karakter dan sifat burung Kacer, cara memilih burung Kacer, cara merawat burung Kacer, cara memaster burung Kacer, tips seputar burung Kacer.
 

TIPS PANDUAN BURUNG KACER (MAGPIE ROBIN)

 
Pemilihan Bakalan (Bahan), Perawatan Harian, Perawatan Pra Lomba, Perawatan Pasca Lomba dan Perawatan Mabung untuk Burung Kacer (Magpie Robin)
 
Berdasarkan Riset CLEVER MASTERING-WWW.CLEVERMASTERING.BLOGSPOT.COM

Burung Kacer merupakan salah satu burung petarung yang memiliki gaya paling eksotis, disamping suaranya yang sangat memukau. Merawat burung Kacer sangat mudah dan menyenangkan.
 
KARAKTER DASAR BURUNG KACER
  • Mudah beradaptasi, burung Kacer sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
  • Petarung yang gampang naik darah. Apabila mendengar suara burung lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
  • Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Kacer betina, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
  • Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
  • Kuda Laut-Mbagong-Mbedesi. Setiap burung Kacer memiliki karakter ini, karena ini merupakan karakter dasar dari burung Kacer. Ada beberapa sebab yang membuat burung Kacer mbedesi atau mbagong, yaitu: terlalu birahi, tidak kondisi (mau mabung atau sedang mabung), jatuh mental dan kurang birahi.
Kacer Jantan
BURUNG KACER
Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Passeriformes
Family: Muscicapidae
Genus: Copsychus
Species: C. saularis, C. sechellarum, C. albospecularis
REFERENSI
  • omkicau.com
  • planet burung
  • kicaumania.org
  • smartmastering.com
  • burung.org
  • wikipedia.org
  • Umum
    Burung kacer atau Magpie Robin yang populer di Indonesia saat ini ada dua jenis, yakni kacer hitam yang sering disebut kacer jawa dan kacer poci atau kacer sekoci yang sering disebut kacer sumatra. Burung ini memang masih berkerabat yakni sama-sama dalam genus Copsychus.
    Burung kacer jawa nama ilmiahnya adalah Copsychus sechellarum sedangkan kacer poci adalah Copsychus saularis.
    Perbedaan keduanya yang menyolok hanyalah pada warna bulu hitam-putih. Copsychus sechellarum atau kacer jawa berbulu hitam semua di bagian dada sampai dekat kloaka, sementara Copsychus saularis ataui kacer poci warna hitam hanya sampai dada dan ke bawah hingga kloaka berwarna putih. Sementara itu burung yang sangat mirip dengan kacer poci atau kacer sumatra adalah kacer madagaskar (Copsychus albospecularis).
    +Habitat
    Seperti disebutkan di atas, kacer terdiri dari 3 species, yakni Copsychus saularis, Copsychus sechellarum dan Copsychus albospecularis. Khusus untuk Copsychus saularis (Oriental Magpie Robin) ini terdiri dari 9 subspecies, yaitu:
    Kacer poci atau sekoci atau kacer sumatra
    1. saularis, (Thailand, India, Nepal, Malaysia, Indonesia)
    2. andamanensis, (Kep. Andaman)
    3. musicus, (Peninsular, Malaysia, Thailand)
    4. prosthopellus, (Hainan-China)
    5. erimelas (India ke Indochina),
    6. pluto (Sabah-Malaysia, Borneo-Indonesia),
    7. ceylonensis (India, Srilanka),
    8. adamsi (Sabah-Malaysia, Borneo-Indonesia),
    9. mindanensis (Mindanao-Philippines).
    Kacer sumatera atau kacer poci mempunyai warna hitam pada kepala, leher sebatas dada, punggung dan bagian luar ekor. Sedangkan warna putih berada pada dada, perut dan ekor bagian dalam. Penyebaran mulai China, India, Nepal, Thailand, Indochina, Filipina, Malaysia dan Indonesia.
    Kacer hitam atau sering disebut kacer jawa
    Memiliki suara yang keras, nyaring dan pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat atraktif sambil membuka ekor serta mengeluarkan suara kicauan yang merdu. Burung ini sangat menyukai udara panas.
    Kacer hitam (Copsychus sechellarum) atau Seychelles Magpie Robin penyebarannya mulai dari Seychelles (Afrika), Jawa dan Kalimantan (Indonesia). Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali pada sayap terdapat warna putih. Kemampuan berkicau sangat baik dan pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat atraktif sambil memainkan ekor. Volume suara sedang. Jenis ini juga sangat suka dengan udara panas.
    Kacer madagaskar
    Sementara itu kacer madagaskar atau Madagascar Magpie Robin (Copsychus albospecularis) terdiri dari dari 3 subspecies, yakni pica, albospecularis dan inexpectatus. Seluruh subspecies Copsychus albospecularis ini tersebar di wilayah Madagascar Afrika.
    Bagian leher sebelah atas, punggung dan ekor berwarna hitam kebiru-biruan. Kemampuan berkicaunya tidak kalah dari kedua sepupunya C. saularis dan C. sechellarum.
    Selain dari ketiga species di atas, ada satu jenis kacer lagi yang beredar di kalangan pedagang dan pemilik burung kacer, yaitu Kacer Blorok. Jenis ini menurut anggapan kebanyakan orang maupun peneliti adalah merupakan hasil perkawinan silang yang terjadi di alam, antara Kacer Hitam Putih (C. saularis) dengan Kacer Hitam (C. sechellarum).

    PEMILIHAN BAHAN BURUNG KACER YANG BAIK

    (CIRI-CIRI BURUNG KACER YANG BAIK DARI KATURANGGAN)

     
    Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Kacer.
    • Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Kacer jantan dapat dilihat warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras.
    • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
    • Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
    • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
    • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut  sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
    • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
    • Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
    MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG KACER
    • Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Kacer. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
    • EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Kacer  yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian EF tersebut.
       
      Voer
      Jangkrik
      Kroto
      Ulat Hongkong
      Belalang
      Ulat Bambu

    PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG KACER

     
    Perawatan harian untuk burung Kacer relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
     
    Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Kacer:
    • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
    • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
    • Berikan Jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
    • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
    • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
    • Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
    • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
    • Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
    • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
    Kacer Jinak
     
    PENTING
    • Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 4x seminggu.
    • Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 2x seminggu.
    • Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
    • Berikan Vitamin dan Mineral yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
    PENANGANAN APABILA BURUNG KACER OVER BIRAHI
    • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 2 pagi dan 2 sore.
    • Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00).
    • Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu.
    • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore.
    • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja.
    • Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama.
    PENANGANAN APABILA BURUNG KACER KONDISINYA DROP
    • Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore.
    • Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi setiap hari.
    • Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali.
    • Mandi dibuat 2 hari sekali saja.
    • Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Kacer lain dahulu.
    • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari.
    PENANGANAN APABILA BURUNG KACER MBAGONG
    • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
    • Lakukan mandi malam. Minimal seminggu sekali.
    • Mandi pasir sewaktu penjemuran dengan menyediakan bak khusus berisi pasir bersih yang sudah diayak. Lakukan minimal seminggu sekali.
    • Stelan EF perlu di atur ulang menjadi setengah dari porsi awal.
    • Bisa diberikan Ulat Bambu 2 ekor seminggu sekali

    PERAWATAN DAN STELAN BURUNG KACER UNTUK LOMBA
     
    Perawatan lomba untuk burung Kacer sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan hariannya. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung Kacer agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil.
     
    Kunci keberhasilan perawatan lomba untuk burung Kacer yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.
     
    Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Kacer:
    • H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 5 ekor sore.
    • H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
    • 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.
    • Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.
    PENTING
    • Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Kacer lain.
    • Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.

    PERAWATAN DAN STELAN BURUNG KACER PASCA LOMBA
     
    Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
     
    Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Pasca Lomba untuk burung Kacer:
    • Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
    • Berikan Vitamin dan Mineral pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
    • Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
     
    PERAWATAN DAN STELAN BURUNG KACER MABUNG
     
    Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung Kacer pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung Kacer menjadi rusak.
     
    Pada masa mabung, metabolisme tubuh burung Kacer meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung Kacer butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal.
     
    Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.
     
    Berikut ini Pola Perawatan Masa Mabung untuk burung Kacer:
    • Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
    • Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
    • Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan  untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi, Cacing 2 ekor 3x seminggu dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
    • Berikan Vitamin dan Mineral yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
    • Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.
     
    SUARA MASTER YANG BAIK UNTUK BURUNG KACER (MAGPIE ROBIN)
     
    Irama lagu yang dimiliki burung Kacer memegang peranan yang sangat penting di dalam penilaian lomba burung Kacer. Karena kembali kepada filosofi burung berkicau, daya tarik utama dari burung berkicau adalah kemampuan berkicaunya (irama lagu).

    Memilih suara-suara master untuk burung Kacer janganlah terfokus hanya memilih suara-suara master yang kedengarannya unik dan bagus.
     
    Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan;
    • Kesesuaian irama lagu dan frekuensi antara suara master dengan burung andalan kita. Ketidaksesuaian suara master dengan burung akan menyebabkan lagu yang fals dan tidak enak didengar.
    • Mengikuti Trend Lagu yang ada. Misalnya tonjolan dan tembakan yang sedang digandrungi pada saat ini adalah tonjolan dengan speed rapat divariasikan dengan irama lagu yang ngeroll.
    • Variasi irama lagu yang mewah. Yang dimaksud irama lagu yang mewah disini bukanlah suara tonjolan yang keras, tetapi kita harus bisa memilih suara-suara master yang memiliki variasi speed yang selaras dan irama lagu yang memiliki cengkok dan mengalun.
    Bakalan Kacer
     
    Sangat banyak metode dan cara-cara yang dapat dilakukan di dalam proses pemasteran burung berkicau. Dan juga banyak sekali berkembang mitos-mitos yang keliru dalam prakteknya dilapangan.
     
    Salah satu mitos aneh yang berkembang, yaitu burung yang akan di master harus melihat burung masternya, agar burung yang di master dapat menirukan gaya bunyi dan cara membuka mulut burung master tersebut. Mitos lainnya yaitu proses pemasteran burung berkicau harus menunggu burung dalam keadaan ganti bulu atau mabung.

    Sebenarnya;
    Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung berkicau dalam keadaan mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran.
     
    Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung harus menunggu masa burung mabung. Alasannya karena; Pada saat mabung, burung berkicau cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang sekali berkicau. Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak menggunakan waktunya untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila suara yang didengarnya sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.

    Kunci keberhasilan dalam memaster burung Kacer adalah memaster burung dengan suara-suara master (burung master) yang cocok dan sesuai dengan karakter dasar lagu burung yang akan di master (burung maskot).
     
    Satu lagi yang terpenting, jangan lupa untuk selalu memperdengarkan suara-suara master tersebut secara berkala (Feedback) kepada Kacer tersebut. Supaya irama lagu yang sudah ada tidak hilang dan menjadi rusak.
    ReadmoreKacer Hitam Polos/Kacer Hitam Putih

    MURAI BATU (WHITE-RUMPED SHAMA).







    Burung Murai Batu
    Karakter dan sifat burung Murai Batu, cara memilih burung Murai Batu, cara merawat burung Murai Batu, cara memaster burung Murai Batu, tips seputar burung Murai Batu.

    TIPS PANDUAN BURUNG MURAI BATU


     Pemilihan Bakalan (Bahan), Perawatan Harian, Perawatan Pra Lomba, Perawatan Pasca Lomba dan Perawatan Mabung untuk Burung Murai Batu (White-Rumped Shama)

    Berdasarkan Riset CLEVER MASTERING WWW.CLEVERMASTERING.BLOGSPOT.COM

    Burung Murai Batu merupakan salah satu burung berkicau cerdas terbaik (dari keluarga Turdidae) yang sangat banyak penggemarnya. Merawat burung Murai Batu sangat mudah dan menyenangkan.

    Jenis-jenis burung Murai Batu dan asal burung Murai Batu yang banyak dikenal di Indonesia adalah Burung Murai Batu Medan, Burung Murai Batu Aceh, Burung Murai Batu Lampung, Burung Murai Batu Lahat, Burung Murai Batu Jambi dan Burung Murai Batu Kalimantan (Borneo). Suara burung Murai Batu sangat merdu dan bervariasi. Burung Murai Batu adalah salah satu burung penyanyi terbaik di dunia.

    KARAKTER DASAR BURUNG MURAI BATU
    • Mudah beradaptasi, burung Murai Batu sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
    • Petarung yang gampang naik darah. Apabila mendengar suara burung Murai Batu lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
    • Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Murai Batu betina, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
    • Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
    Murai Batu Ekor Panjang

    PEMILIHAN BAHAN BURUNG MURAI BATU YANG BAIK

    (CIRI-CIRI BURUNG MURAI BATU YANG BAIK DARI KATURANGGAN)


    Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Murai Batu.
    1. Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Murai Batu jantan dapat dilihat warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras serta memiliki ekor yang lebih panjang daripada burung Murai Batu betina.
    2. Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
    3. Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
    4. Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
    5. Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut  sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
    6. Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
    7. Panjang ekor yang serasi dengan postur badan. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit lentur.

    BURUNG MURAI BATU
    Scientific classification
    Kingdom:
    Animalia
    Phylum:
    Chordata
    Class:
    Aves
    Order:
    Passeriformes
    Family:
    Muscicapidae
    Genus:
    Copsychus
    Species:
    C. malabaricus
    Binomial name
    Copsychus malabaricus
    Synonyms
    Kittacincla macrura
    Cittocincla macrura
    REFERENSI
    Umum
    Burung murai batu (Copychus malabaricus) adalah anggota keluarga Turdidae. Burung keluarga Turdidae dikenal memiliki kemampuan berkicau yang baik dengan suara merdu, bermelodi, dan sangat bervariasi. Ketenaran burung murai batu bukan hanya sekedar dari suaranya yang merdu, namum juga gaya bertarungnya yang sangat aktraktif.
    +Habitat
    Jenis-jenis murai batu yang dikenal di Indonesia adalah sebagai berikut:
    1. Murai batu medan, Bukit Lawang, Bohorok, kaki G Leuser wilayah Sumatra Utara. Panjang ekor 27 – 30 cm.
    2. Murai Aceh, di kaki G Leuser wilayah Aceh. Panjang ekor 25 – 30 cm.
    3. Murai batu Nias, panjang ekor 20 – 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.
    4. Murai Jambi, hidup di Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.
    5. Murai batu Lampung, hidup di Krakatau, Lampung. Ukuran tubuh lebih besar dari Murai Medan. Panjang ekor 15 – 20 cm.
    6. Murai Banjar (Borneo), jenis ini paling populer di Kalimantan, karena sering merajai berbagai lomba di Kalimantan. Penyebaran di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Panjang ekor 10 – 12 cm.
    7. Murai Palangka (Borneo), panjang ekor 15 – 18 cm. Hidup di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
    8. Larwo (Murai Jawa), hidup di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tubuh jauh lebih kecil dari murai medan. Jenis ini sudah sangat langka ditemukan. Panjang ekor 8 – 10 cm.
    MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG MURAI BATU
    • Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Murai Batu. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
    • EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Murai Batu  yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian EF tersebut.
    Voer
    Jangkrik
    Kroto
    Ulat Hongkong
    Belalang
    Ulat Bambu


    PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG MURAI BATU


    Perawatan harian untuk burung Murai Batu relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

    Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Murai Batu:
    1. Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
    2. Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
    3. Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
    4. Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
    5. Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
    6. Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
    7. Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
    8. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
    9. Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
    PENTING
    • Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
    • Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 1x seminggu. contoh setiap hari Selasa pagi.
    • Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
    • Berikan Vitamin dan Mineral yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
    PENANGANAN APABILA BURUNG MURAI BATU OVER BIRAHI
    • Salah satu ciri-ciri burung Murai Batu yang terlalu birahi (over birahi) antara lain: agresif, bulu mengkorok, nglowo (sayap turun) dan mematuk ornamen sangkar.
    • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 3 pagi dan 2 sore.
    • Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00).
    • Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu.
    • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore.
    • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja.
    • Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama.
    PENANGANAN APABILA BURUNG MURAI BATU KONDISINYA DROP
    • Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore.
    • Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu.
    • Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali.
    • Mandi dibuat 2 hari sekali saja.
    • Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Murai Batu lain dahulu.
    • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari.

    PERAWATAN DAN STELAN BURUNG MURAI BATU UNTUK LOMBA

    Perawatan lomba untuk burung Murai Batu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan hariannya. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung Murai Batu agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil.

    Kunci keberhasilan perawatan lomba untuk burung Murai Batu yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.

    Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Murai Batu:
    • H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 4 ekor sore.
    • H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
    • 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.
    • Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.
    PENTING
    • Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Murai Batu lain.
    • Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.

    PERAWATAN DAN STELAN BURUNG MURAI BATU PASCA LOMBA

    Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.

    Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Pasca Lomba untuk burung Murai Batu:
    • Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
    • Berikan Vitamin dan Mineral pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
    • Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.


    PERAWATAN DAN STELAN BURUNG MURAI BATU MABUNG

    Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung Murai Batu pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung Murai Batu menjadi rusak.

    Pada masa mabung, metabolisme tubuh burung Murai Batu meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung Murai Batu butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal.

    Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.

    Berikut ini Pola Perawatan Masa Mabung untuk burung Murai Batu:
    • Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
    • Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
    • Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan  untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi, Cacing 2 ekor 3x seminggu dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
    • Berikan Vitamin dan Mineral yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
    •  Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.
    SUARA MASTER YANG BAIK UNTUK BURUNG MURAI BATU

    Irama lagu yang dimiliki burung Murai Batu memegang peranan yang sangat penting di dalam penilaian lomba burung Murai Batu. Karena kembali kepada filosofi burung berkicau, daya tarik utama dari burung berkicau adalah kemampuan berkicaunya (irama lagu).

    Memilih suara-suara master untuk burung Murai Batu janganlah terfokus hanya memilih suara-suara master yang kedengarannya unik dan bagus.

    Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan;
    • Kesesuaian irama lagu dan frekuensi antara suara master dengan burung andalan kita. Ketidaksesuaian suara master dengan burung akan menyebabkan lagu yang fals dan tidak enak didengar.
    • Mengikuti Trend Lagu yang ada. Misalnya tonjolan dan tembakan yang sedang digandrungi pada saat ini adalah tonjolan dengan speed rapat divariasikan dengan irama lagu yang ngeroll.
    • Variasi irama lagu yang mewah. Yang dimaksud irama lagu yang mewah disini bukanlah suara tonjolan yang keras, tetapi kita harus bisa memilih suara-suara master yang memiliki variasi speed yang selaras dan irama lagu yang memiliki cengkok dan mengalun.
    Sangat banyak metode dan cara-cara yang dapat dilakukan di dalam proses pemasteran burung berkicau. Dan juga banyak sekali berkembang mitos-mitos yang keliru dalam prakteknya dilapangan.

    Salah satu mitos aneh yang berkembang, yaitu burung yang akan di master harus melihat burung masternya, agar burung yang di master dapat menirukan gaya bunyi dan cara membuka mulut burung master tersebut. Mitos lainnya yaitu proses pemasteran burung berkicau harus menunggu burung dalam keadaan ganti bulu atau mabung.

    Sebenarnya;
    Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung berkicau dalam keadaan mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran.

    Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung harus menunggu masa burung mabung. Alasannya karena; Pada saat mabung, burung berkicau cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang sekali berkicau. Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak menggunakan waktunya untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila suara yang didengarnya sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.

    Kunci keberhasilan dalam memaster burung Murai Batu adalah memaster burung dengan suara-suara master (burung master) yang cocok dan sesuai dengan karakter dasar lagu burung yang akan di master (burung maskot).

    Satu lagi yang terpenting, jangan lupa untuk selalu memperdengarkan suara-suara master tersebut secara berkala (Feedback) kepada burung Murai Batu tersebut. Supaya irama lagu yang sudah ada tidak hilang dan menjadi rusak.
    ReadmoreMURAI BATU (WHITE-RUMPED SHAMA).